FILANTROPI DUNIA: MENGINTIP KEDERMAWANAN PARA TAIPAN

access_time  2020-09-12 14:38:51   

Warren Buffett mungkin tidak lagi nangkring di posisi pertama orang terkaya dunia, atau bahkan di skala AS sekalipun. Tapi, aksi filantropisnya membuat investor ternama ini mendapat status miliarder paling dermawan.

Dalam daftar Forbes 400 terbaru yang dirilis Forbes pada Selasa (8/9/2020), Si Peramal dari Omaha—salah satu julukan Buffett—diperkirakan telah mendonasikan US$40 miliar kekayaannya untuk amal. Sebagian besar disalurkan melalui yayasan milik teman baiknya, Bill dan Melinda Gates.
Forbes 400 adalah daftar tahunan yang mencakup 400 orang terkaya AS. Kekayaan mereka dihitung dari harga saham perusahaan mereka dan nilai tukar dolar AS per 24 Juli 2020.

Berdasarkan data 24 Juli 2020, Forbes menghitung kekayaan Buffett sebesar US$73,5 miliar. Namun, per Rabu (9/9), nilainya sudah bertambah menjadi US$82,4 miliar, itu pun turun US$53 juta dari hari sebelumnya.

Dengan demikian, pria yang kini berusia 90 tahun itu menjadi 1 dari 10 miliarder AS yang telah mendonasikan 20% atau lebih kekayaannya. Beberapa lainnya yang masuk kelompok ini adalah George Soros dan Ted Turner.
Kelompok ini mendapat skor penuh 5 dari Forbes. Untuk menentukan skornya, Forbes menghitung seberapa besar dana yang benar-benar didistribusikan oleh lembaga amal yang menjadi pilihan para miliarder tersebut dan ditambah dengan donasi langsung yang mereka lakukan.

Secara keseluruhan, total kekayaan 400 orang super tajir di AS yang masuk daftar Forbes 400 mencapai US$3,2 triliun atau naik 8% dari daftar yang sama setahun lalu. Angka ini sekaligus yang tertinggi dalam 39 kali daftar ini terbit.
Adapun, Forbes menyebutkan tidak semua miliarder bersedia memberikan penjelasan maupun Komentar terhadap donasi mereka. Bahkan, ada pula yang datanya sama sekali tidak tersedia.

Lalu, siapa saja miliarder AS yang paling dermawan? Para miliarder yang mendapat skor 5 alias paling sempurna di daftar ini adalah Warren Buffett, George Soros, John Arnold, Eli Broad, Amos Hostetter Jr., George Kaiser, Gordon Moore, Lynn Schusterman, Julian Robertson Jr., dan Ted Turner.
Selain Buffett, nama George Soros juga bukan nama yang asing. Taipan yang lahir di Hungaria ini memiliki kekayaan senilai US$8,6 miliar dan berada di peringkat ke-56 orang paling kaya AS.

Sementara itu, Ted Turner memiliki aset senilai US$2,2 miliar dan berada di rangking 378. Dia mewarisi perusahaan iklan ayahnya, Turner Advertising, dan mengubahnya menjadi perusahaan media bernama Turner Broadcasting. Turner termasuk salah satu miliarder yang ikut serta dalam Giving Pledge.
Selanjutnya, walaupun dikenal dermawan, pendiri Microsoft Bill Gates tak bisa mendapatkan skor yang sama dengan sahabatnya, Warren Buffett. Pasalnya, dia baru menyumbangkan antara 10%-19,99% kekayaannya sehingga mendapatkan skor 4.

Dalam daftar Forbes 400, asetnya baru bernilai US$111 miliar dan membuatnya berada di peringkat kedua. Namun, per Rabu (9/9), nilainya sudah naik menjadi US$114,9 miliar.

Saat ini, sahamnya di Microsoft hanya sekitar 1%. Namun, dia memiliki banyak investasi di saham dan aset lain. Melalui Gates Foundation, dia sudah menyumbangkan US$35,8 miliar saham Microsoft.

Miliarder lain yang juga mendapat skor 4 adalah Michael Bloomberg, yang memiliki kekayaan US$55 miliar per 24 Juli. Dia tercatat menyumbangkan lebih dari US$5 miliar untuk pengetatan control senjata api, perubahan iklim, dan tujuan amal lainnya.

Sementara itu, miliarder yang mendapatkan skor 3 berarti telah mendonasikan antara 5%-9,99% kekayaannya. Ada nama Ray Dalio di sini, pendiri perusahaan pengelola investasi global terbesar dunia, Bridgewater Associates, yang mengelola dana sekitar US$140 miliar.
Dia sudah menyumbangkan lebih dari US$850 juta untuk aksi ?lantropisnya. Dalio memiliki Dalio Foundation, yang fokus dalam keuangan mikro dan edukasi.

Adapun Robert Kraft adalah Chairman dan CEO Kraft Group. Tahun lalu, Kraft berjanji mendonasikan US$20 juta untuk berbagai upaya melawan kejahatan karena kebencian dan anti-Semit menyusul penembakan massal di sebuah sinagog AS pada Oktober 2018.

Selanjutnya adalah miliarder yang masuk dalam kelompok penyumbang antara 1%-4,99% kekayaannya. Ada nama Oprah Winfrey dan Jack Dorsey. Forbes memperkirakan hasil investasi dari keuntungan Oprah ketika menjalankan The Oprah Winfrey Show sudah mencapai US$2 miliar.
Sembilan tahun lalu, Oprah meluncurkan televisi kabel OWN. Saham miliknya yang sebesar 25,5% di perusahaan itu bernilai lebih dari US$65 juta. Dia juga kembali ke layar perak melalui kerja sama dengan Apple TV+ untuk acara wawancara terkait Covid-19. Total kekayaannya adalah US$2,6 miliar per 24 Juli.

Sementara itu, Dorsey memiliki kekayaan sebesar US$6,8 miliar per 24 Juli. Selain menjadi CEO Twitter, dia juga memiliki perusahaan pembayaran bernama Square sejak 2015.

Sebelum masuk ke teknologi, Dorsey adalah seorang pemijat profesional dan bekerja di bisnis desain fesyen. Pada 2016, dia menyerahkan sekitar sepertiga sahamnya di Twitter kepada para karyawan media sosial itu.

(Bisnis Indonesia, Sabtu 12 September 2020)